Wednesday, November 06, 2013

Tahukah kamu...

Hey kamu yang jauh disana...

Tahukah kamu, 
Aku mulai takut,
Takut untuk membayangkan segalanya tentang kamu, tentang aku bersamamu, tentang kita.

Tahukah kamu,
Kamu mencuri sebagian hatiku,
Saat aku menjaganya dengan sangat erat, 
Menjaga erat hati rapuh ini agar tidak tercerai berai lagi.

Kadang kamu muncul dan membuat aku bermimpi yang lebih dan lebih.
Tetapi kadang kamu hilang membuat aku takut untuk bermimpi lagi.

Aku hanya bisa menahan diri.
Entah sampai kapan.



Bekasi, 06112013

Rindu kamu

Tuesday, November 05, 2013

Menanti yang sejati

Seletah lama tidak menulis, akhirnya malam ini saya tetap kembali ke sini.

Anyway selamat tahun baru islam 1 muharram 1431 hijriah, semoga keberkahan Allah senantiasa mengiringi langkah kita kedepan, karena hidup yang berserah pada kuasaNya benar-benar terasa lebih indah untuk dijalankan. 😊

Malam semakin menunjukkan kuasanya dan saya masih saja belum bisa terpejam. Entah kenapa otak saya merecall akan beberapa hal dari kehidupan saya belakangan ini. Hidup memang tidak pernah mudah, tetapi itu pula yang membuat setiap hal dalam hidup menjadi bermakna ketika kita berusaha melakukan yang terbaik untuk bertahan. Menunjukkan pada dunia kalau kita bisa.

Sebenarnya tidak ada yang salah dari kehidupan saya belakangan. Bahkan semua berjalan sangat mudah dibandingkan masa lalu yang kalau boleh saya bilang masa suram dalam kehidupan saya. Walaupun begitu, saya tidak akan pernah bisa menghapus jalan takdir yang sudah ditentukan. Saya percaya suratan Allah pasti lebih indah daripada sekedar harapan saya. Dan saya akan selalu menantikan suratan Allah dengan sabar. InsyaAllah.

Sabar. Kata yang sering disebut bukan hanya dalam kehidupan saya, tapi hampir semua orang. Tetapi sangat sulit dilakukan. Bisakah saya bersabar? Bahkan ketika mulut rasanya hendak berucap lidah kelu seperti beku. 

"Benarkah dia milik saya?"
"Benarkah dia memikirkan saya walau sedikit?"
"Mau dibawa kemana hubungan ini?"

Dan ah, dia hampir bisa membuka hati yang lebih dari satu tahun ini beku oleh rasa sakit yang harus saya tanggung.

Teruslah buka hati ini, saya tidak akan menepis lagi. Tapi lakukanlah bukan untuk harapan palsu. Hati ini sudah terlalu lelah menanti yang sejati.

Saya mau hari-hari yang indah. Yang membuat saya tetap di bumi tidak mabuk kepayang, tetapi merasakan manisnya hari, selamanya, hanya dengan kamu.

Bekasi, 1 muharram 1431 H

Ngalor ngidul mencari lelap.