Monday, July 30, 2012

Oportunistik

Setelah berjibaku dengan keadaan yang menjadikan saya terpaksa cuma ngelirik notebook yang saya letakkan jauh2 di ujung kamar karena koneksi wifinya yang suka error (sepertinya notebook ini sudah benar-benar ngambek minta pensiun setelah hampir tujuh tahun kerja rodi menemani setiap aktivitas saya), akhirnya saya coba untuk menyalakannya lagi, dan it works, it means im coming again.huhu.

Kali ini saya tertarik dan berpikir akan membahas tentang perilaku oportunistik. Jika beberapa diantara pembaca belum begitu paham akan kata oportunistik, penjelasan yang berhasil saya dapatkan di wikipedia adalah suatu aliran pemikiran yang menghendaki pemakaian kesempatan menguntungkan dengan sebaik-baiknya demi diri sendiri, kelompok, atau tujuan tertentu. Dengan kata lain, orang-orang dengan pribadi oportunistik tentu akan lebih pintar melihat peluang yang menguntungkan apapun tujuan akhirnya, walaupun lebih banyak tentunya untuk kepentingan pribadi.

Oportunistik sebenarnya bukan perbuatan curang, karena kesempatan yang digunakan tidak diciptakan sendiri melainkan hanya "lihai" memanfaatkan kesempatan untuk lebih maju. Bisa lebih tepat disebut keberuntungan bagi yang mau melakukan dan mendapatkan apa yang diharapkan, atau hasil manis perjuangan bagi yang berusaha maju.

Kata oportunistik juga dipakai dalam dunia kedokteran untuk menggambarkan infeksi yang terjadi akibat keadaan atau daya tahan tubuh yang lemah sehingga kuman dapat berkembang biar dengan nyaman. Dan ini merupakan keadaan yang sering terjadi pada penderita HIV karena sistem kekebalan yang fungsinya menurun.

Entah kenapa ingin membahas tentang oportunistik setelah melihat banyaknya teman, sahabat, dan kerabat yang berlomba-lomba men-share tentang penerimaan cpns di berbagai instansi di negeri ini, sambil berharap dalam hati mereka mendaftar karena jiwa nasionalis idealis yang sangat besar, bukan karena pikiran oportunistik menjadi kaya mendadak dengan korupsi. Sudah cukup carut marut negeri ini dengan tingkah polah masyarakat yang terbiasa dengan hidup tidak sesuai aturan dan mencari gampang, tentu kita harus mencontoh negeri tetangga singapura yang kecil namun ketaatan masyarakatnya menjadikan mereka negeri makmur dan maju.


Tanjung Selor, 30/7/2012


Kadang sayapun oportunis..:p

No comments: